Rabu, 15 Februari 2012

manusia dan keindahan


KATA PENGANTAR
Om swastyastu,
Teriring salam dan doa semoga kita selalu diberi kemudahan dan jalan dalam setiap aktipitas keseharian kita.
Puji syukur tak lupa saya panjatkan kehadapan  Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa karena berkan ijin dan kuasanyalah sehingga saya bias menyelesaikan  makalah  ini dengan tiada halangan yang berarti. Makalah  ini berjudul “ Manusia dan Keindahan “ dimana didalamnya membahas tentang makna keindahan, makna renungan , serta makna kehalusan..
Pada dasarnya makalah  ini dibuat untuk memenuhi tugas  matakuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar,  Namun lebih dari itu penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi  kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan kita umumnya tentang manusia dan keindahan.
Ucapan terima kasih kepada dosen pengapuh mata kuliah ISBD, seluruh teman-teman biologi, serta semua yang ikut memberikan bantuan baik berupa materi, tenaga ataupun sumbangsi pikiran atas terselesaikanya bku ini. Kurang dan lebihnya penulis memohon maaf dan akhir kata saya ucapkan banyak terimakasih.



Gorontalo,  April  2011
Penyusun



I Ketut Sukarma
Nim. 431 408 032







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………...…… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….…….…ii 
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………..…………………………………...… 1
1.2 Rumusan masalah…………………..…………………………..….…... 1
1.3 tujuan……………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian keindahan…………………………………………………… 2.
B. Makna keindahan… ……………………………………………………. 5 C.Renungan…………………………………………………………...……. 7
D. Keserasian………… …………………………………………………… 8
E. Kehalusan………………………………………………………...……… 9
f. Manusia dan keindahan………………………………………….…….… 10
BABIII PENUTUP………………………………………………………………… 13
3.1 Kesimpulan………………………………………………..…………… 13
3.2 Saran ……………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Ditinjau dari segi bahasa,Kei n dah an berasal dari kataI n dah, diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan.  Keindahan dalam arti estetika murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diser apnya. Keindahan dalam ar ti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Nilai Estetikmenurut Teori The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian  keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya.  Renunganberasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam  memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan  adalah hasil mer enung.  Keser asi anber asal dar i kata ser asi; ser asi dar i kata dasar Rasiar tinya cocok,  sesuai, atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung unsur  penger tian per paduan, ukur an dan seimbang.  Kehal usanberasal dari kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut,  sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban.

1.2.Rumusan  masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut :
1)      Bagaimanakah makna keindahan  ?
2)      Bagaimanakah makna keserasian?
3)      Bagaimanakah makna kehalusan ?

1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyadari makna keindahan, , keserasian, dan kehalusan  bagi manisia serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.


BAB I I
PEMBAHASAN


A.    Pengertian   keindahan
Kei ndahan berasal dari kata Indah, Keindahan atau "Beauty" adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,Keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan juga dapat memberikan kita rasa keingintahuan tentang hal tersebut semakin terus bertambah. Contohnya Suara, Warna, dan sebagainya. Semua itu ter masuk indah yang merupakan ciptaan Tuhan secar a langsung.
Tidak demikian halnya dengan keindahan yang merupakan karya cipta manusia.  Keindahan yang merupakan karya cipta manusia itu dibatasi oleh ruang dan  waktu. Meskipun keindahan karya cipta manusia itu universal, akibat  pemaknaannya akan ber beda. Per bedaan itu dibatasi oleh r uang dan waktu. Keindahan juga identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenar an adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Sesuatu yang mengandung kebenaran (bukan tiruan/ Asli) Keindahan juga bersifat Universal, yang tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan. Kemudian pertanyaannya apakah keindahan itu? Apakah nilaiEsteti k itu? Yang mendorong manusia menciptakan keindahan.
Menurut sejarahYun ani kuno abad 18, pada saat itu pengertian keindahan telah di pelajari oleh para Filsuf. MenurutThe Liang Gie dalam bukunya “ Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful” , bahasa Perancis “Beau” , Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “Bellum” , akar katanya adalah “Bonum” yang ber ar ti Kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”. Kemudian menurut luas cakupannya, Keindahan dibedakan menjadi tiga macam penger tian, yaitu :
a)      Keindahan Dalam Ar ti Luas
 Keindahan dalam arti luas, menurutThe Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan; Plotinus yang ber bicar a tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah atau bisa pula disimak dari apa yang biasa dibicar akan oleh or ang- or ang Yunani mengenai buah pikir an yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tetapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya  “ Syimmetria” , untuk keindahan berdasarkan pengelihatan. (misalnya pada seni pahat dan arsitektur) dan “Har monia” untuk keindahan  bedasar kan pendengar an (musik).
Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :
a)      Keindahan Seni
b)      Keindahan Alam
c)      Keindahan Moral
d)     Keindahan Intelektual
b)      Keindahan Dalam Arti Estetika Murni
Hal ini murni menyangkut pengalaman estetik seseorangdalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diser apnya.
c)      Keindahan Dalam Ar ti Ter batas
Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.  Filsuf seni merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara penerapan-penerapan inderawi kita (Beauty is unity of formal realitions of our sense percepctions).Thomas Aquinos(1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat (Id qout visum placet).
 Kata estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas, karena memang pada awalnya pengertian ini berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis, Estetika  adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini berdasarkan kepada, bila kita memandang sesuatu obyek dan obyek itu dapat member ikan r asa senang, puas dan sebagainya yang sejalur dengan kata tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang dipandang itu mengandung keindahan. Dalam perkembangannya, pengertian ini, kemudian berubah meluas, tidak lagi berkaitan dengan lidah dan per asaan, tetapi ber hubungan dengan pikir an, etika dan logika.
TeoriThe Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai Moral, nilai Ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang ber hubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai Estetik.
Dibawah ini adalah alasan dan tujuan manusia menciptakan keindahan :
a)      Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang sudah tidak sesuai dengan kondisi dan keadaan pada zaman sekarang, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang dapat merugikan nilai- nilai kemanusiaan dan dipandang sebagai hak- hal dapat mengurangi nilai moral bermasyarakat, sehingga bisa dikatakan tiodak indah.

b)      Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan bejat terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan- ketentuan agama dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Yang demikian itu tidak baik, yang tidak baik iu tidak indah.

c)      Penderitaan Manusia
Penderitaan merupakan hal yang pernah dialami semua orang, dan hal ini merupakan resiko hidup manusia, yang diberikan oleh Tuhan agar manusia sadar untuk tidak menjauh dariNya. Walaupun penderitaan adalah r esiko hidup manusia, tapi hampir semua or ang menyukai adanya penderitaan, dan menganggap penderitaan merupakan hal yang tidak baik, yang tidak baik iu tidak indah.

d)     Keagungan Tuhan
Keindahan mer upakan anuger ah yang diber ikan oleh manusia dan maka dari itu kita sebagai manusia wajib mensyukurinya, dan sebagian dari kita mengungkapkan rasa syukur tersebut dalam bentuk karya seni, seperti melukis pemandangan, yang merupakan hasil karya seni yang Agung yang diciptakanoleh Allah untuk kita sebagai hambanya.

B.     Makna Keindahan
Sebenarnya  yang namanya keindahan itu secar a akademis sudah dikaji manusia sejak abad ke delapan belas, pada saat para filsuf banyak tertarik untuk mengembangkan estetika, salah satu cabang dar i filsafat yang tidak lain ber bicar a soal keindahan.
Beberapa definisi keindahan berdasarkan pendapat para ahli antara lain :
v   Mortiner Adler mendefinisikan keindahan adalah  Sifat dar i suatu benda yang member i kita kesenangan  yang tidak berkepentingan yang kita bisamemper ol ehnya semata-mata dari memikirkan atau melihat benda individual itu sebagaimana adanya.
v   Thomas Aquinas mendefinisikan keindahan adalah Sesuatu yang menyenangkan ketika dilihat.
v   Charles J. Bushell mendefinisikan keindahan adalah Kualitas yang mendatangkan penghar gaan yang mendalam tentang bebagai nilai atau ideal yang  membangkitkan semangat  Kei ndahan adal ah per paduan dar i sesuatu yang bai k bentuknya dengan yang ber tenaga hidup. Kini studi estetika sebagai ilmu yang dipelajari bukanlah cara  untuk menikmati keindahan, tetapi usaha untuk
v   David Hume Hamsterhuis mendefinisikan keindahan adalah Yang i ndah adal ah yang pal i ng banyak mendatangkan r asa senang, dan i tu adal ah yang  dalam waktu sesingkat- singkatnya paling banyak  member ikan pengalaman yang menyenangkan
v  Kahlil Gibran Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu.  Keindahan adalah cinta yang tidak memberi namun  menerima
v  Winchelmann : Keindahan dapat ter lepas sama sekali dar i kebaikan
v  Sulzer  : Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik  ciptaan itu belum indah. Keindahan har us dapat  memupukan r asa mor al. Jadi ciptaan- ciptaan yang  amor al tidak bisa dikatakan indah, kar ena tidak dapat  digunakan untuk memupuk moral

Dengan melihat demikian beragamnya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan mengecewakan kita yang memuaskan. Namun demikian, dar i ber bagai penger tian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, paling tidak kita bisa menangkap arah atau kecenderungan dar i suatu penger tian yang dikemukakan seseor ang sesuai dengan pengel ompokan seseor ang sesuai dengan pengel ompokan- pengel ompokan yang ada.  Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut :

1)      Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya. Dalam hal ini ada 2 pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada objek dan subjek. Yang pertama, yaitu yang bertumpu Keindahan Objektif, adalah keindahan yang memang ada pada objeknya  sementar a kita sebagai pengamat har us mener ima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang kedua, yang disebut Keindahan Subjektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subjek yang melihat dan menghayatinya. Disini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (Subjek) tanpa dicampuri keinginan–keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan-kebutuhan pribadi si penghayat.
2)       Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya. Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstr ak dan keindahan sebagai sebuah benda ter tentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa inggris yang mengenalnya istilahBeau t y untuk keindahan yang pertama, dan isitilahThe beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal- hal ter tentu yang memang indah.
3)      Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya. Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam ar ti luas, dalam ar ti estetik mur ni, dan dal am ar ti yang ter batas.  Dar i apa yang dikemukakan di atas, dua hal bisa kita petik, yaitu : Per tama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah bar ang tentu bisa ber macam- macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna relatif, yaitu sangat tergantung kepada subjeknya.


C.           Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil mer enung. Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicar aan dalam hati kita tentang suatu hal.  Setiap or ang per nah mer enung. Sudah tentu kadar r enungannya satu sama lain ber beda, meskipun objek yang dir enungkannya sama, lebih pula apabila objek r enungannya ber beda. Jadi apa yang dir enungkannya itu ber gantung kepada objek dan subjek .
Setiap kegiatan untuk merenung atau mengavaluasi segenap pengetahuan yang dimiliki dapat disebut berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa.
Contohhasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya gravitasinya.  Akan tetapi tidak semua orang mampu berfikir kefilsafatan. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proeses berpikir yang logik dan anal itik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan berpikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu. Maka ada kemungkinan suatu pemikiran yang logik akan menjadi tidak logik bila ditinjau dari sudut logika yang lain.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang juga menyandarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah kegiatan berpikir berdasarkan langkah- langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik. Hanya saja pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
A.    Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu yang lain. Hubungan ilmu dengan mor al seni dan tujuan hidup.
B.     M endasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpjak bagi segenap bidang keilmuan.
C.     Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang di dapat diijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.


D.    Keserasian
Keserasian ber asal dar i kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Perpaduan misalnya orang berpakaian antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok. Sebaliknya orang hitam memakai wana hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai oleh orang berkulit kuning. Atau ke pasar menggunakan pakaian pesta, atau sebaliknya berpesta menggunakan pakaian santai, dan lain-lain. Hal seperti ini tentu tidak ser asi dan kur ang cocok, kur ang kena. Dan tentu akan dikatakan oleh setiap or ang “ Sayang” atrau kata-kata lain yang menunjukkan kekecewaan. Oleh karena yang memandang i tu mer asa kecewa dengan adanya hal yang kur ang serasi .
Dalam memadu r umah dan halaman, r umah yang bagus dengan halaman luas dan tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah, orang akan memuji keserasian itu. Tetapi sebaliknya, rumah yang bagus yang tidak mempunyai halaman tentu orang akan mengatakan “ Sayang” . Jadi dalam hal memadu rumah dan halaman itu ada unsur ukuran- ukuran yang seimbang.
Dalam berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongan tubuh. Atau dapat juga kita kagum atas kecantikan wanita dan kecakapan pria pada waktu duduk. Setiap orang melihat terheran-heran melihat wajahnya. Hampir semua mata memandang ke arah wanita atau pria yang dikagumi semua yang hadir itu. Tetapi setelah berdiri, semua orang mengeluh “Sayang”, karena tinggi orang itu tidak sesuai dengan harapan kita, ternyata terlalu pendek hal seperti itu juga menyatakan ukuran.
Contohnya Lagu merupakan pertentangan suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lembut yang terpadu begitu rupa, sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita merasa puas. Tetapi apabila terjadi sekonyong- konyong suara yang seharusnya menurut rasa kita menanjak justru kebalikannya, kita tentu akan kecewa. Dalam hal lagu, irama yang indah itu merupakan per tentangan yang ser asi.
Karena itu, dalam keindahan itu, sebagian besar ahli pikir mejelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita/ pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal; Kualita yang paling sering disebut adalah Kesatuan (Unity), Keselarasan (Har mony), Ketangkupan (Symetry), Keseimbangan (Balance) dan Pertentangan (Contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan ter susun dar i ber bagai keselar asan dan per tentangan dar i gar is, war na, bentuk dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwaKei n dah an adalah suatu kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
Keserasian identik dengan Keindahan. Keindahan adalah suatu susunan keserasian yang dapat menciptakan kesenangan bagi penglihatan dan pendengar an6. Sesuatu yang ser asi tentu tampak indah dan yang tidak ser asi tidak indah. Pendapat lain mengatakan, bahwa pengalaman estetik sebagai suatu keselar asan dinamik dan per enungan yang menyenangkan. Dalam keselar asan itu seseor ang memiliki per asaan seimbang dan tenang dan mempunyai citar asa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati dan ingin memper panjangnya.
Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Atau keserasian merupakan pertentangan antara nada-nada tinggi-rendah, keras-lembut, dan panjang-pendek. Kadang-kadang kemewahan menunjang keserasian, tetapi tidak selalu .

E.     Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban.  Halus bagi manusia iu sendiri ialah berupa sikap, yakni sikap halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi or ang. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam r oman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
Halus itu berarti sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau si kap or ang sedang emosi , ber si kap sombong, ber si kap kaku si kap or ang yang sedang ber musuhan.  Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih ter hadap sesama. Sebab itu or ang yang ber sikap halus atau lembut biasanya suka memper hatikan kepentingan or ang lain, dan suka menolong or ang lain. Sikap lembut merupakan perwujudan pula dari sifat-sifat ramah, sopan, sederhana dalam per gaulan.  Sikap halus juga dimiliki orang yang bersikap rendah hati. Karena orang yang bersikap rendah hati adalah orang yang halus tutur bahasanya, sopan tingkah lakunya, tidak sombong, tidak membedakan pangkat dan derajat dalam per gaul an.
Kehalusan atau kelembutan atau sebaliknya kekerasan itu yang menilai orang lain, orang yang dihadapi atau orang yang menyaksikan. Sudah tentu yang dinilai adalah ger ak laku, r oman muka, tutur bahasa, dan sebagainya.  Angota badan yang melahirkan sikap kehalusan itu ialah Kaki, Tangan, Kepala, Mulut, Bibir, Mata, Bahu. Selain itu roman muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa juga dapat dinilai halus dan tidaknya
Bagian Rohaniah yang melahir kan sikap : Kemauan, Perasaan dan Pikiran atau Karsa, Rasa dan Cipta. Tiga unsur Rohaniah ini saling berkaitan, saling mempengaruhi dan mewujudkan tingkah laku, tutur bahasa, perbuatan yang semuanya itu dapat dinilai kehalusan dan kekasar annya. Cipta, r asa dan kar sa itu membuat or ang ber ger ak, kar ena itu disebut “Tr i as Dinamika”.

F.      Manusia Dan Keindahan

Akal dan budi merupakan kekayaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan kar ena keduanya timbul dar i sumber yang ber beda kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak dan keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak dan keinginan manusia itu pun bersifat demiikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni, untuk menciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain adalah sesuatu yang “Baik” , yang “Indah” . Maka “Keindahan” pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana keindahan itu per aasaan “ (ke)- manusia-(annya)” tidak ter ganggu.
Keindahan yang bersifat jasmani yang dimaksudkan ialah keindahan yang dapat “menyenangkan” atau “memuaskan“ indera manusia; baik indera penglihatan maupun indera pendengaran. Keindahan yang bersifat rohani dimaksudkan keindahan yang dapat “ menyenangkan” atau “ memuaskan“ batin manusia. Tetapi per lu seger a dipahami bahwa walaupun secar a mater ial keduanya dapat dibedakan, secara Esensial keduanya tidak dapat dipisahkan; karena pada akhirnya “ Unsurk eman u si aan” itulah yang harus menjadi penentunya. Sebuah lukisan yang secara lahiriah “menyenangkan” tetapi jika “batin” manusia menolaknya karen lukisan itu dapat ”mer usak” . Kemanusiaan manusia, maka lukisan itu tidak berhak disebut indah.
Kodrat manusia selalu mendambakan sesuatu yang baik, yang dapat menyempurnakan kemanusiaannya. Disadari atau tidak setiap manusia tidak senang terhadap sesuatu yang jorok, yang tidak baik, dan yang merendahkan martabatnya. Karena itu “Kei ndahan” bagi manusia sebenarnya bukan sekedar sesuatu yang menjadi “ harapannya“ melainkan merupakan sesuatu yang“ harus diusahakan adanya”.Salah satu definisi yang paling dikenal adalah hasil pemikiran penyair romantik Inggris, John Keats. Dibukunya yang ditulis tahun 1817,En dymi on, terapat definisi tentang Keindahan semacam ini : “A thing of beauty is a joy forever : It’s loveliness increases; it will never pass into nothingness”.  “Sesuatu yang indah adalah kegembiraan selama-lamanya : Kemolekannya ber tambah, dan takkan per nah menuju ketiadaan” .
Persepsi manusia terhadap keindahan antara yang satu dengan yang lain itu tidak sama. Sebab per sepsi manusia ter hadap keindahan sangat ditentukan oleh daya penggerak yang menjadi sumber kehendak atau keinginan terhadap keindahan itu sendiri. Persepsi keindahan yang muncul dari akal dan budi dapatlah disebut keindahan alam ar ti yang sebenar nya; sedangkan keindahan yang muncul dalam dorongnan nafsu merupakan Keindahan Semu. Keindahan seperti itu tentu saja tidak akan diterima oleh “Keman u si aan” manusia, yaitu akal dan budi, karena keindahan seperti itu bukannya untuk menyempurnakan “Kemanusiaan manusia” , melainkan justru sebaliknya.
Berbicara tentang keindahan tak akan lepas dari pengertian Objektif maupun Subjektif. Artinya ada Keindahan Objektif dan Keindahan Subjektif. Secara asasi keindahan Objektif, ada pada sesuatu benda atau bar ang. Sifatnya abadi dan univer sal, selama benda itu belum ber ubah dar i keadaan semula. Keindahan yang abadi tidak terikat oleh waktu dan perkembangan mode. Disenangi atau tidak ia tetap ada. Keindahan objektif tidak tergantung kepada asas kegunaan (M anf aat) lahiriah ataupun yang bersifat material.  Keindahan subjektif sangat bergantung kepada selera perorangan, karena sangat relatif. Ia bersumber dari asas kegunaan benda tadi bagi masing- masing individu. Jadi sangat relatif. Artinaya sebuah benda sangat bermanfaat bagi seseorang, namun bagi orang lain tidak berguna, bahkan mungkin sangat tidak disenangi.
Menurut John Keats, keindahan objektif disamakan dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Sebab keduanya memiliki nilai yang sama, yaituUn i ver sal danAbadi. Disamping itu juga mempunyai daya tarik yang selalu bertambah jelasnya tidak ada keindahan jika tidak mengandung kebenaran, dan yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Supaya orang tidak terjerumus kedalam “keindahan semu” maka orang itu selalu mempertemukan keindahan subjektif dengan keindahan objektif. Orang itu harus berupaya mempertemukan selera atau minat orang yang bersangkutan dengan selera atau minat akal budinya. Seseorang disebut sebagai orang ysng berpribadi mulia, bila orang tadi memiliki rasa keindahan atau minatnya terhdap keindahan cenderung kepada keindahan objektif.








BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.         Keindahanberasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya, keadaan yang enak dipandang,  cantik, bagus benar atau elok.
2.         Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicar aan dalam hati kita tentang suatu hal.
3.         Keserasian ber asal dar i kata ser asi; ser asi dar i kata dasarRasi ar tinya cocok, sesuai, atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung unsur penger tian per paduan, ukur an dan seimbang.
4.         Kehalusan berasal dari kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban.


3.2. Saran
Saran dari penyusun adalah sebaiknya makalah ini dipelajari dan dipahami maksud isi dan bahasanya sehingga kita semua lebih mengerti tentang manusia dan keindahan serta mampu menerapkanya didalam kehidupan kita sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

Widagdho, Djoko, Dr s, Ilmu Budaya Dasar, (Jakar ta : Bumi Aksar a, 2008)
Akiel, Ahiruddin, S.Pd, Bahan Kul i ah Il mu Budaya Dasar, (Jakarta, Unindra)
M.P., Suyadi, Drs., Buku Materi Pokok IBD, (Jakarta : Depdikbud, 1984)
Situs r esmiW i ki pedi a ber bahasa Indonesia : tentang Keindahan
Si tusw w w .car i i l muonl i ne.com, Pakde Sofa : Il mu Budaya Dasar Bag. 1

ZOOLOGI VERTEBRATA

BAB II
AMPHIBI
A.    Pengertian
Amphibi berasal dari Yunani yaitu amphi yang berarti rangkap. Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang mempunyai dua habitat yakni di air dan di daratan.
Ciri-ciri:
1)    Tubuh diselubungi kulit yang berlendir
2)    Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
3)    Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
4)    Mempunyai selaput renang.
5)    Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang berfungsi paa saat menyelam.
6)    Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
7)    Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
B.    Morfologi Amphibi
1)    Kulit Amfibi
Kulit dari sebagian besar amfibi melindungi mereka dari predator dan memiliki kelenjar racun yang mengeluarkan zat yang tidak nyaman dan bahkan bisa beracun.Kulitnya katak lembut dan bersih, tanpa bulu, tanpa sisik. Kulit pada katak  harus selalu lembab. walaupun mereka memiliki kelenjar lendir yang membantu menjaga kelembaban.



Kulit Amphibi Di Bawah Mikroskop
2)    Kaki Amhibi
Kaki belakang amfibi memiliki otot dan memiliki lima jari yang dihubungkan dengan selaput untuk membantu berenang. Namun tergantung pada habitatnya. Ada empat tipe kaki amfibi: tipe pelompat, tipe perenang, tipe penempel dan tipe penggali. Kaki katak dan kodok memiliki empat jari di tiap kaki depan, dan lima jari di tiap kaki belakang. Totalnya, ada 18 jari. Kodok air memiliki kaki berselaput; kodok pohon memiliki cakram penyerap di ujung jari untuk menempel di permukaan vertikal, dan kodok penggali memiliki tonjolan tambahan di jari kaki belakangnya yang disebut tuberkula. Tuberkula berfungsi untuk menggali.
Anatomi Amphibi
a)    Sistem Skeleton
Sistem kerangka pada katak dibangun oleh kerangka dalam (endoskeleton) yang tersusun atas tulang-tulang. Terdapat 2 skeleton yang menyusun sistem kerangka yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton aksial tersusun atas tempurung kepala, vertebrae (ruas-ruas belakang dan tulang dada). Skeleton apendikular tersusun ekstremitas anterior dan extrimitas posterior.



Gambar skeleton katak
Tempurung kepala terususun atas beberapa tulang yaitu cranium, beberapa kapsul sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior (tungfkai) tersusun atas tulang-tulang yang hampir sama
b)    Sistem Otot
Tubuh katak tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang bekerja diluar kesadaran. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara morfologi seperti otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita.
Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas:
a)    Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang membentuk dinding perut.
b)    Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).
c)    Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf






C.    Fisiologi Amphibi
1)    Sistem Pencernaan
Pada beberapa bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang ditangkap kemudian dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang percernaan. Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedang bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris.
2)    Sistem Respirasi
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru – paru. Kecuali pada fase berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernafasan karena tipis dan banyak kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis, Selain bernafas dengan selaput rongga mulut, katak bernafas pula dengan kulit, hal ini terjadi karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernafasan mudah berifusi.
3)    Sistem Sirkulasi
Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu: atrium kiri, atrium kanan, dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel).





Atrium kanan menerima darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru – paru. Darah dari kedua atrium bersama – sama masuk ventrikel.  Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun pencampuran diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak.
    Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yang kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan
4)    Sistem Eksresi
    Ginjal amphibi berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih.



Gambar ginjal katak
Karena kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat katak berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat katak berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya.
Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk  Katak juga menggunakan kantung kemih. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH.
5)    Sistem Saraf
Sistem syaraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal, sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipamater yang batasan dengan jaringan saraf. Jika dilihat dari sebelah  dorsal, pada otak akan teradapat:
a)    2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rangsang yang berupa ban.
b)     2 erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyimpan ingatan, intelegensia dan mengontrol kebebasan.
c)    Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan.
d)    2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan.
e)    Otak kecil untuk koordiansi pergerakan.
f)    Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh.
6)    Sistem Reproduksi
Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran yang disebut fasadefferensia yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa.
Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium.





D.    Klasifikasi Amphibi
1.    Ordo Anura

Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor.
Ciri ciri anura
1)    Tidak mempunyai ekor,
2)     Kepala bersatu dengan badan
3)    Tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik.
4)     Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan
5)     Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata.
6)    Kelopak mata dapat digerakkan.
7)     Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal
    Ciri-ciri katak (frog)        Ciri-ciri kodok (toad)
  Kulit relatif halus dan basah    Kulit relative kasar dan kering
Panjang (sebagai lokomosi) Postur tubuh ramping    Tungkai belakang relative Pendek, Postur tubuh tegap /kekar

Persatuan gelang panggul dan columna vertebralis menonjol    Persatuan gelang panggul dan columna vertebralis tak menonjol
Ujung jari terdapat piringan    Ujung jari tidak ada piringan
Bagian kepala tanpa pematang dan parotoid
    Bagian kepala ada pematang dan parotoid
  Gelang bahu tipe firmisternal    Gelang bahu tipe arciferal









  Katak                 Kodok

1)    Sistem Pencernaan
a)    rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
b)    esofagus; berupa saluran pendek,
c)    ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
d)    intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
e)    Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.






Gambar Sistem pencernaan pada anura

2)    Sistem Sirkulasi
Jantung katak terdiri  3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
a)    Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah  posterior
b)    Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri
c)    Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari jantung
d)    Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik.
Sinus venosus  :  menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan





Gambar sistim sirkulasi darah katak

3)    Sistem Respirasi
Katak bernapas dengan mengambil udara masuk melalui lubang hidung (yang sering memiliki katup yang dekat ketika kodok yang tenggelam), menyebabkan tenggorokan untuk keluar, kemudian menekan rongga  mulut, yang memaksa udara masuk ke dalam paru-paru.
Kulit katak yang permeabel terhadap oksigen dan karbon dioksida, serta air.  Ada sejumlah pembuluh darah di dekat permukaan kulit. Ketika katak adalah air, oksigen ditularkan melalui kulit secara langsung ke dalam aliran darah.Di darat, kodok dewasa menggunakan paru-paru untuk bernapas.
4)    Sistem Eksresi
Alat ekskresi pada katak ialah ginjal opistonefros yang dihubungkan dengan ureter di vesika urinaria (Seperti halnya ikan, ginjal pada katak juga berperan dalam pengaturan kadar air dalam tubuh). Berwarna merah kecokelatan serta terletak di kanan dan kiri tulang belakang  Alat ekskresi lainnya ialah kulit, paru-paru, dan insang. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu, sedangkan katak betina tidak . Saat mengalami metamorfosis, amfibi mengubah ekskresi amonia menjadi urea





Gambar Organ Eksresi katak Jantan            
5)    Sistem Saraf
Katak memiliki sistem saraf sangat maju yang terdiri dari otak, saraf tulang belakang dan saraf . Banyak bagian otak katak yang sesuai dengan manusia. medula oblongata mengatur pernapasan, pencernaan, dan fungsi-fungsi otomatis lainnya. Berotot koordinasi dan postur tubuh dikendalikan oleh otak kecil.





Gambar Sistem Saraf Pada Katak

6)    Sistem Reprofuksi
Reproduksi pada katak yaitu dengan carafertilisasi eksternal, katak jantan menjepit katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan dan sperma disemprotkan) . Organ reproduksi pada katak jantan dan betina :







     Katak Jantan            Katak Betina

Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae:
1)    Bufonidae
Famili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya yaitu kulit kasar dan berbintil, terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipe gelang bahu arciferal. Sacral diapophisis melebar.
Bufo mempunyai mulut yang lebar akan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan dan jari-jari tidak mempunyai selaput. Fertilisasi berlangsung secara eksternal. Famili ini terdiri dari 18 genera dan kurang lebih 300 spesies. Beberapa contoh famili Bufo yang ada di Indonesia antara lain: Bufo asper, Bufo biporcatus, Bufo melanosticus dan Leptophryne borbonica


Bufo asper
2)    Megophryidae
Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan seperti tanduk di atas matanya, yang merupakan modifikasi dari kelopak matanya. Pada umumnya famili ini berukuran tubuh kecil. Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan kurang lincah. Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi. Pada fase berudu terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari makan di permukaan air. Adapun contoh spesies anggota famili ini adalah Megophrys montana dan Leptobranchium hasselti.


Megophrys montana
3)     Ranidae
Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping.


Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal.
 Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian maxillanya. Sacral diapophysis gilig. Fertilisasi secara eksternal dan bersifat ovipar. Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah: Rana chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga sumatrana
4)     Microhylidae
Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidak mempunyai gigi. Karena anggota famili ini diurnal, maka pupilnya memanjang secara horizontal. Gelang bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya adalah: Microhyla achatinae. Rachoporidae

Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai kulit yang kasar, tapi kebanyakan halus juga berbintil. Tipe gelang bahu firmisternal. Pada maksila terdapat gigi seperti parut. Terdapat pula gigi palatum. Sacral diapophysis gilig. Berkembang biak dengan ovipar dan fertilisasi secara eksternal.
Kebiasaan Anura:
Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya.



2.    Ordo Apoda
Apoda yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki.
Ciri-ciri:
1)    Bentuk mirip cacing
2)    Ekor pendek
3)    Kulit lunak dan menghasilkan cairan
4)    Sisik terpendam dalam kulit
5)    Mempunyai tentakel diantara mata dan hidungnya





1.    Sistem Reproduksi
Caecilians adalah satu-satunya urutan amfibi yang hanya menggunakan inseminasi internal. Caecilians laki-laki memiliki penis-seperti organ, yang phallodeum, yang dimasukkan ke dalam kloaka betina selama 2 hingga 3 jam.
 



25% dari spesies yg menelur (bertelur); telur dijaga oleh perempuanUntuk beberapa spesies caecilians muda sudah bermetamorfosis ketika mereka menetas; lain menetas sebagai larvaLarva tidak sepenuhnya akuatik, tetapi menghabiskan siang hari di dekat tanah air75% dari spesies yg melahirkan anak hidup, yang berarti bahwa mereka melahirkan keturunan yang sudah dikembangkan.



   
Ordo Urodela
Urodela disebut juga caudata.
Ciri Umum :
     bentuk tubuh memanjang,
     mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum
      Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan.
      Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru.
      Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa.
      Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.
Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae.
     Morfologi Urodela
Morfologi urodela berbeda sesuai dengan habitatnya.



Kolam                     Sungai
     Anatomi ordo urodela
Urodela mempunyai struktur anatomi berebeda antara yang jantan dan yang betina.




     Sistem Skeleton





Struktur Rangka Urodela
TAKSONOMI AMPHIBI
Ordo Anura
•    Subordo : Archaeobatrachia
1.    Familia Discoglossidae
Discoglossidae  adalah keluarga katak primitif, dengan nama umum katak berlidah. Mereka berasal dari Eropa Barat dan Utara- Afrika .
Terdapat dua genus, Alytes dan Discoglossus . Yang pertama kodok yang agak susah dan sering bisa ditemukan di darat. Yang terakhir lebih halus dan lebih memilih air. Semua jenis tersebut mempunyai kolam-tinggal berudu .
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Discoglossidae
Genus        : Discoglossid
Spesies    : Discoglossid frogs

2.    Familia Ascaphidae
Katak ini memiliki lebih banyak tulang daripada katak lain, kemampuan untuk vocalise , dan memiliki tulang rusuk bebas. Ukuran tubuh kecil 2,5 cm (0.98 in) untuk 5 cm (2,0 in) dan ditemukan dalam tajam-mengalir sungai di Montana, Idaho, Washington, Oregon, dan California utara di barat laut Amerika Serikat dan tenggara British Columbia .
Katak-katak tailed memiliki karakteristik tertentu dengan katak primitif Selandia Baru , Leiopelmatidae , dengan yang mereka mungkin taksa adik filogenetik. Prasejarah Vieraella milik keluarga katak ekor.
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Ascaphidae
Genus        : Ascaphus
Spesies    : Ascaphus montanus

3.    Familia Leiopelmatidae
Ukuran tubuh sangat kecil, hanya 5 cm (2.0 in) panjangnya.
Habitat :
Sebagian besar spesies bertelur di dalam tanah lembab, biasanya di bawah batu atau vegetasi.
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Ascaphidae
Genus         Leiopelma
Spesies    : Leiopelma hochstetteri



•    Subordo : Mesobatrachia
1.    Familia Pipidae
Memiliki modifikasi morfologi, kaki berselaput, tidak memiliki lidah atau pita suara. Hanya memiliki laring yang membantu menghasilkan suara. Panjang tubuh berkisar 4-19 cm.
Keunikan
Pipidae memiliki telinga yang dapat mendengar suara dari dasar air.

Habitat
Di perairan, ditemukan di daerah tropis Amerika Selatan (genus Pipa) dan sub-Sahara Afrika (empat marga lainnya).
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Pipidae
Genus        : Xenopus
Spesies    : Xenopus laevis

2.    Familia Rhinophrynidae

Ukuran tubuh sampai 8 cm dan biasanya memiliki bintik-bintik merah pada tubuh gembung dengan sebuah garis merah di sepanjang pusat punggungnya. memiliki kaki yang pendek, dan kepala kecil runcing. kaki pendek kuat, membantu dalam hal menggali. Matanya relatif kecil, dan tympanum tidak terlihat.
    Habiat
Sebagian besar hidupnya di bawah tanah. Ini akan bersembunyi ke dalam tanah lunak dengan kaki pendek sekali lingkungan telah mengering.
    Keunikan
Katak ini membenamkan lidahnya langsung keluar dari depan mulut,




Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Rhinophrynidae
Genus        : Rhinophrynus
Spesies    : Rhinophrynus dorsalis

3.    Familia Pelobatidae
Ukuran tubuh sampai dengan 10 cm , warna tubuh mencolok. Katak ini menggali pasir sebagai tempat untuk bersembunyi. memiliki tonjolan mengeras di kaki mereka untuk membantu dalam menggali.
Habitat
Semua spesies dari keluarga ini memiliki hidup bebas di air.

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Pelobatidae
Genus        : Bombina
Spesies    : Bombina variegata

4.    Familia  Pelodytidae
Tubuh relatif berukuran kecil dengan warna hijau kehitaman, serta terdapat bintil-bintil.

    Habitat
Hidup di tempat yang lembab, Mereka terlikat seperti malam hari, namun dalam beberapa waktu siang hari juga terlihat.
    Penyebaran
Spesies ini terdapat di Eropa , terutama di sekitar Mediterania . Alleen P. Hanya P. Caucasicus datang dari utara hingga Rusia dan Turki .

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Pelodytidae
Genus        : Parsley
Spesies    : Parsley frogs

•    Subordo : Neobatrachia
1.    Familia Bufonidae
Ciri-ciri umumnya yaitu kulit kasar dan berbintil, terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipe gelang bahu arciferal. Sacral diapophisis melebar.
Bufo mempunyai mulut yang lebar akan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan dan jari-jari tidak mempunyai selaput. Fertilisasi berlangsung secara eksternal.
    Habitat
 Mendiami berbagai lingkungan, dari daerah kering ke hutan hujan.
    Penyebaran
Kodok ini pentebarannya luas dan terjadi secara native di setiap benua kecuali Australia dan Antartika


Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Bufonidae
Genus        : Bufo
Spesies    : Bufo bufo

2.    Familia Microhylidae
Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidak mempunyai gigi.
Habitat
Famili ini sering ditemukan di areal sawah.

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Chordata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Microhylidae
Genus        : Gastrophryne
Spesies    : Gastrophryne carolinensis

3.    Familia Ranidae
Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian maxillanya.
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Ranidae
Genus        : Rana
Spesies    : Rana chalconota







4.    Familia Rhacophoridae

Memilki ukuran, dari 1,5 cm sampai 12 cm. warna tubuh kehijauan. termasuk katak terbang Wallace ( Rhacophorus nigropalmatus ).

    Keunikan
Katak ini memiliki sekat yang luas antara tangan dan kaki, yang memungkinkan mereka untuk melayang di udara.

    Habitat
Sebagian besar hidup di pohon.

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Rhacophoridae
Genus        : Rhacophorus
Spesies        : Rhacophorus sp

5.    Familia Dendrobatidae
Ukuran tubuh 1,5 cm ada  yang mencapai  6 cm . berat sekitar 2 gram, tergantung pada ukuran katak. Kebanyakan katak panah beracun berwarna cerah,
    Habitat
Di tempat-tempat lembab, termasuk pada daun, pada tanaman, antara akar terbuka, dan di tempat lain.
    Keunikan
Kulit Berwarna cerah namun mengandung toksik untuk menghindai diri dari pemangsanya.

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Dendrobatidae
Genus        : Dendrobates
Spesies    : Dendrobates azureus

6.    Familia Hylidae
Hylidis kebanyakan berwarna hijau dengan mata kecil, serta memiliki bantalan dan perekat pada tungkai. Hylidis memakan serangga dan invertebrate lainnya, tetapi beberapa spesies yang lebih besar dapat memakan vertebrata.

    Habitat
    Habitat di pepohonan Spesies lain bertelur pada daun menjorok vegetasi air, yang memungkinkan kecebong untuk jatuh ke kolam saat mereka menetas

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Hylidae
Genus        : Hyla
Spesies    : Hyla japonica

7.    Familia Pelodryadidae
Panjang tubuh 1,6-9 cm . memiliki tubuh datar dan kaki langsing panjang, Warna badan hijau atau coklat.

Habitat
Hidup sebagian besar pada pohon dan semak belukar

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Pelodryadidae
Genus        : Hemiphractus
Spesies        : Hemiphractus sp

8.    Familia Myobatrachidae
Ukuran tubuh bervariasi kurang dari 1,5 cm , hingga 12 cm panjangnya. Warna tubuh kecoklatan.

Habitat
Hidup di tanah yang kering atau di tumpukan dedaunan yang kering.



Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Myobatrachidae
Genus        : Rheobatrachus
Spesies    : Rheobatrachus sp

9.    Familia Sooglossidae
Ukuran tubuh sekitar 4 sentimeter, bersembunyi di bawah daun-daun jatuh atau di celah-celah batu.

    Habitat
Mereka bertelur di tanah lembab, bukan di air.

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Sooglossidae
Genus        : Sooglossus
Spesies    : Sooglossus gardineri

10.    Familia Psedidae
Ukuran tubuh bisa 26 cm . Mata menonjol dan kaki berselaput. Warna tubuh hijau kecoklatan.

    Habitat
Banyak ditemukan di kolam

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Anura
Family        : Psedidae
Genus        : Pseudis
Spesies    : Pseudis laevis

Ordo urodela
•    Subordo : Cryptobranchoidea
1.    Familia Cryptobranchidae

Ukuran tubuh mencapai hingga 1,44 meter (4.7 kaki), Salamander Raksasa Cina ( davidianus Andrias) dapat mencapai panjang 1,8 meter. Warna tubuh cenderung gelap.
Habitat
Ditemukan di sungai-sungai dan kolam di Amerika Serikat , Cina , dan Jepang

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Salamander
Family        : Cryptobranchidae
Genus    :     Andrias
Spesies    : Andrias aslan

2.    Familia Hynobiidae
Salamander Hynobiid memiliki pola warna yang gelap. Coklat kehitaman. Ukuran tubuh relatif kecil.

    Keunikan
Salamnder betina memproduksi dua kantung telur sekaligus, masing-masing berisi sampai tujuh puluh telur
    Penyebaran
Ditemukan di seluruh penjuru Asia, dan di Rusia Eropa. Mereka terkait erat dengan Salamander Raksasa
    Habitat
Sering ditemukan di balik bebatuan, di tempat-tempat yang gelap.

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Salamander
Family        : Hynobiidae
Genus        : Hynonibus
Spesies    : Hynonibus amare

•    Subordo : Salamandroidea
1.    Familia Salamandridae
Salamandrids umumnya memiliki pola warna-warna cerah dan kontras, ukuran tubuh  7 cm sampai 30 sentimeter
Habitat
Sering ditemukan di balik bebatuan



Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Salamander
Family        : Salamandridae
Genus        : Triturus
Spesies    : Triturus cristatus

2.    Familia Proteidae
Hewan ini aktif di malam hari, bentuk tubuh memanjang, kurangnya pigmentasi di kulit. Warna kulit cenderung gelap.

Habitat
Tinggal di gua-gua di Semenanjung Balkan

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class    : Amphibia
Ordo    : Salamander
Family    : Proteidae
Genus    : Proteus
Spesies    : Proteus anguinus


3.    Familia Ambystomatidae
Memiliki 3 pasang insang. Mata lebar Selama metamorfosis, insang larva menghilang, seperti halnya sirip. Ekor, kulit, dan anggota badan menjadi lebih tebal, warna tubuh cerah.

    Habitat
sebagian besar hidup mereka bawah tanah atau di gua

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Salamander
Family        : Ambystomatidae
Genus        : Ambystoma
Spesies    : Ambystoma lacanus



4.    Familia Amphiumidae
Amphiumas memiliki tubuh yang memanjang, warna tubuh abu-abu kehitaman. Memiliki kaki, namun kaki tersebut berukuran kecil ukuran tubuh bisa sampai 116 cm
Habitat
Ditemukan di lahan basah yang paling di dataran pantai tenggara Amerika Serikat.
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class    : Amphibia
Ordo    : Salamander
Family    : Amphiumidae
Genus    : Necturus
Spesies    : Necturus maculosus

5.    Familia Dicamtodontidae
Ukuran tubuh mencapai 30 cm. warna tubuh hitam kecoklatan.

    Habitat
Sering ditemukan di darat maupun di perairan
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Salamander
Family        : Dicamtodontidae
Genus        : Dicamptodon
Spesies    : Dicamptodon ensatus

6.    Familia Plethodontidae
Ukuran tubuh relatif kecil denagn kaki yang berukuran kecil serta warna tubuh hampir mendekati transparan.
    Habitat
Hidup dalam lingkungan basah, seperti di bawah log, di gua-gua atau di celah-celah batu basah, dan hanya berani keluar dalam cuaca lembab.
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class    : Amphibia
Ordo    : Salamander
Family    : Plethodontidae
Genus    : Eurycea
Spesies    : Eurycea rathbuni

•    Subordo : Meantes
1.    Familia Sirenidae
Ukuran tubuh  berkisar 25-95 cm. warna tubuh cenderung gelap, hampir menyerupai belut.
    Habitat
Sering ditemukan di daerah yang berlumpur.
    Keunikan
Dapat membungkus dirinya dengan lender saat musim kering.
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class    : Amphibia
Ordo    : Salamander
Family    : Plethodontidae
Genus    :  Siren
Spesies    : Siren intermedia

2.    Ordo apoda
Ciri-ciri
•    Tubuh memanjang gilig seperti cacing
•    Tidak memiliki tungkai dan ekor
•    Mempunyai sisik kecil yang menempel didalam alur-alur kulit
Dibagi menjadi 6 famili yaitu:
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Gymnophiona
Family        : Ichthyopidae
Genus        : Ichthyophis   
Spesies    : Ichthyophis lingus

1.    Familia Caecilidae
Bentuk tubuh  menyerupai cacing, ekor  kulit halus dan biasanya berwarna  gelap. tetapi beberapa spesies memiliki kulit berwarna-warni.

    Keunikan
Mata kecil tertutup oleh kulit untuk perlindungan.

    Habitat
Kebanyakan tiggal dan bersembunyi dalam tanah
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Gymnophiona
Family        : Caecilidae
Genus        : Boulengerula   
Spesies    : Boulengerula boulengeri

2.    Familia Rhinatrematidae
Warna tubuh cerah. Merah kecoklatan. Larva memiliki insang eksternal, dan tinggal di seepages sampai mereka metamorfosa.

Habitat
Rhinatrematidae mempunyai habitat di tanah yang lembab dan sampah daun.

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Gymnophiona
Family        : Rhinatrematidae
Genus        : Epicrionops
Spesies    : Epicrionops bicolor
1.    Familia Scoleocomorphidae
Memiliki mata, yang melekat pada tentakel di bawah moncong. Tubuh bersegmen. Warna tubuh relatif gelap.
    Keunikan
scolecomorphids tidak memiliki stapes tulang di telinga tengah.
    Habitat
Habitat dari family ini berada di bawah tanah.
Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Gymnophiona
Family        : Scoleocomorphidae
Genus        : Scolecomorphus
Spesies    : Scolecomorphus vittatus








2.    Familia Uracotyphlidae
Berukuran relatif kecil mulai dari 23 cm sampai 30 sentimeter panjangnya. memiliki struktur yang relatif kompleks. mulut yang tersembunyi di bawah moncong, tidak ada annuli tersier, dan pembukaan berbentuk sungut jauh ke depan mata, dan di bawah lubang hidung

    Habitat
Habitat utama adalah di tanah hutan hujan tropis

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Gymnophiona
Family        : Uracotyphlidae
Genus        : Uraeotyphlus    
Spesies    : Uraeotyphlus peters







3.    Familia Typhlonectidae
Berukuran relatif kecil mulai dari 28 cm sampai 40 sentimeter.warna tubuh cenderung berwarna hitam.

    Habitat
Sering ditemukan  di pasir, kerikil dan lumpur .

Kingdom    : Animalia
Phylum    : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo        : Gymnophiona
Family        : Typhlonectidae
Genus        : Typhlonectes
Spesies        : Typhlonectes natans